Rustina Nurul Hidayah,S.E

Guru Pemasaran

SMK Negeri 1 Wonogiri

Merdeka belajar merupakan salah satu kebijakan yang telah dicanangkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan . Salah satu pokok kebijakan baru ini yaitu Ujian Nasional (UN) digantikan dengan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dan survei karakterter. AKM dilaksanakan dipertengahan jenjang satuan pembelajaran dengan alasan untuk memberikan waktu bagi sekolah dan para guru melakukan perbaikan sebelum sang anak lulus. Alasan yang kedua adalah agar hasil AKM tidak digunakan sebagai alat seleksi jenjang berikutnya.

Dalam pembelajaran Bisnis Pemasaran ini agar output siswa memiliki kompetensi sikap,pengetahuan,dan ketrampilan sebagaimana yang dibutuhkan masyarakat.Baik masyarakat sekitar maupun global.Untuk itu Kompetensi Dasar disusun sedemikian rupa dengan menghadirkan gradasi dimensi ketrampilan berfikir,mulai dari ketrampilan berpikir rendah hingga ketrampilan berfikir  tinggi.Sed.angjkan komponen dimensi pengetahuan disusun mulai dari factual, konseptual, procedural, hingga metakoqnitif.

Penerapan pembelajaran ini dapat diberikan kepada siswa dalam bentuk soal-soal bertipe HOTS (High Order Thinking Skill). Soal tipe HOTS mampu membantu siswa dalam  proses memperkuat  penalaran, ide kreatif, berpikir kritis, logis, reflektif dan metakognitif dalam  menemukan strategi pemecahan  masalah yang tepat. “Masalah-masalah HOTS merupakan masalah yang tidak hanya menggunakan jawaban langsung dalam penyelesaiannya, tetapi memunculkan masalah yang kompleks, mempunyai banyak solusi penyelesaian, menumbuhkan interpretasi, serta membutuhkan usaha keras dalam pengambilan keputusannya” (Pasandaran dan Kartik, 2019). Dalam menyelesaikan soal HOTS siswa dituntut berfikir dalam tingkatan analisa, evaluasi dan kreatif.

Sebelum memberikan  soal HOTS guru perlu mengetahui kemampuan awal dan kesiapan siswa. Hal ini dilakukan agar soal HOTS tidak menjadi bumerang yang hanya membebani kognitif dan psikologi siswa. Beberapa teknik dapat dilakukan oleh guru untuk menumbuh kembangkan kemampuan siswa dalam pembelajaran produktif pemasaran. Teknik  pertama yaitu memperkenalkan siswa dengan soal HOTS secara berjenjang dari soal yang mudah menuju soal sukar. Melalui teknik ini siswa belajar menyelesaikan soal HOTS sekaligus sebagai wahana menumbuhkan kepercayaan diri bahwa siswa mampu berpikir tingkat tinggi.

Teknik kedua untuk mengembangkan pembelajaran yaitu memberikan soal HOTS kontekstual dan aktual . kontekstual biasanya berbanding lurus dengan motivasi siswa untuk memecahkan persoalan itu. Semakin kekinian suatu soal akan memicu rasa ingin tahu siswa untuk menyelesaikannya. Teknik ketiga yang dapat diterapkan dalam pembelajaran materi produktif pemasaran yaitu memberikan soal HOTS dalam berbagai variasi bentuk, mulai dari pilihan ganda, menjodohkan ataupun uraian singkat. Melalui cara ini diharapkan siswa dapat mengekspresikan kemampuannya secara menyeluruh. Pembiasaan menyelesaikan soal HOTS dalam pembelajaran produktif pemasaran

Perlu dilakukan secara konsisten dan berkesinambungan sehingga siswa mampu meningkatkan kemampuannya.