Wonogiri, 18 Juli 2025 – Sebanyak 36 siswa program studi Busana di SMK Negeri 1 Wonogiri baru saja menyelesaikan pelatihan intensif selama empat hari, yang diselenggarakan sebagai bagian dari program pengabdian masyarakat Institut Seni Indonesia (ISI). Dimulai sejak Selasa, 15 Juli, hingga hari ini, Jumat, 18 Juli 2025, pelatihan ini fokus pada “Personalized Virtual Reality Batik Fashion based on Cultural Identity” dan bertujuan mempersiapkan siswa-siswi menjadi pengusaha kreatif di era digital.

Dalam program yang inovatif ini, para siswa tidak hanya diajarkan tentang kekayaan budaya batik, tetapi juga dibekali dengan keterampilan digital mutakhir yang relevan dengan industri fesyen saat ini. Salah satu poin utama dari pelatihan ini adalah penggunaan aplikasi Blender untuk membuat desain fesyen digital. Aplikasi Blender, yang merupakan perangkat lunak 3D modeling, rendering, dan animasi, memungkinkan siswa untuk menciptakan prototipe busana batik virtual dengan detail yang mengagumkan, memadukan tradisi dengan teknologi modern.

Pelatihan ini secara khusus menekankan konsep “personalized virtual reality batik fashion,” di mana siswa diajak untuk mengeksplorasi identitas budaya mereka dalam setiap desain. Pendekatan ini tidak hanya mengasah kreativitas tetapi juga menanamkan rasa bangga terhadap warisan budaya Indonesia. Dengan demikian, setiap desain batik virtual yang dihasilkan tidak hanya estetis tetapi juga memiliki narasi dan kedalaman budaya.

Selain aspek desain teknis, program ini juga membekali siswa dengan pemahaman mendalam tentang digital branding. Di tengah persaingan pasar yang ketat, kemampuan untuk memasarkan karya secara efektif secara digital adalah kunci sukses bagi seorang pengusaha kreatif. Sesi digital branding mencakup strategi pemasaran daring, penggunaan media sosial untuk promosi, serta membangun citra merek yang kuat.

Program pengabdian masyarakat dari ISI ini merupakan contoh nyata kolaborasi antara institusi pendidikan tinggi dan pendidikan menengah kejuruan dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Dengan bekal pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari pelatihan ini, siswa-siswi SMK Negeri 1 Wonogiri diharapkan tidak hanya menjadi desainer yang kompeten, tetapi juga wirausahawan yang siap bersaing dan berinovasi di industri fashion global.

Diharapkan, inisiatif semacam ini dapat terus berlanjut dan menginspirasi lebih banyak institusi untuk berinvestasi dalam pengembangan potensi generasi muda Indonesia.(Tim PPID)